KATA PENGANTAR
Dengan Mengucapakan Puji Syukur
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas khendak nya saya telah dapat menyelesaikan
makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun
saya berharap bisa memberikan sedikit penegtahuan tentang hal yang saya tulis
ini.
Makalah ini memuat tentang Iman
kepada Para Rasul Allah, dimana didalamnya di terangkan bagaimana seharusnya
kita mengimani keberadaan Rasul-Rasul Allah, baik yang di sebutkan maupun yang
tidak di sebutkan. Maka dengan hal ini, semoga kita semua akan menjadi lebih
mengetahui dan lebih memperkuat iman kita terhadap keberadaan Rasul-Rasul
Allah.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya menyadari bahwa dalam
penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu. Saya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini
dapat bernmanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
..................................................................................................................
|
i
|
|
Daftar Isi ............................................................................................................................
|
ii
|
|
Bab I
|
Pendahuluan
......................................................................................................
|
1
|
|
1.
Latar Belakang
.............................................................................................
2.
Tujuan
..........................................................................................................
|
1
1
|
Bab II
|
Pembahasan ......................................................................................................
|
2
|
|
1.
Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
..........................................................
2.
Fungsi Iman Kepada Rasul Allah
................................................................
3.
Meneladani Iman Kepada Rasul Allah
........................................................
|
2
2
4
|
Bab III
|
Penutup
.............................................................................................................
|
5
|
|
1.
Kesimpulan
..................................................................................................
2.
Saran
............................................................................................................
|
6
6
|
Daftar Pustaka
|
|
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul
artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul
yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran
yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad
SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan
Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di
ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib
beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu
kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah
tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan
hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun,
di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang
pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya
lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari,
memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh
lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
2. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apa pengertian
iman kepada Rasul.
2.
Untuk mengetahui cara kita
beriman kepada Rasul Allah.
3.
Untuk mengetahui
jumlah Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah singkatnya.
4.
Untuk mengetahui tugas dari
para Rasul Allah.
5.
Untuk mengetahui hikmah dari
beriman kepada Rasul Allah
6.
Untuk mengetahui bagaimanakah
cara kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman
hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam
Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt.
untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh
bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi,
sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu
menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan
rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan
mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk
menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima
wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas
untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
v Dalil Iman Kepada Rasul Allah
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan
Al-Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada
mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada
mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh
Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul
berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad
saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan
kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًااَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)
عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًااَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)
2. Fungsi Iman
kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt,
yaitu:
1.
Mengimani bahwa risalah mereka
benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari mereka walaupun hanya
salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para
Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2.
Mengimani Rasul yang telah kita
kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami
utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami
ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan
kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3.
Membenarkan berita-berita yang
bersumber dari wahyu Allah swt.
4.
Mengamalkan syariat-syariat mereka
yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada
hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra
yang meeka perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan
sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).
3. Meneladani
Sifat-sifat Rasulullah SAW.
1.
Meneladani Sifat
Siddiq
Untuk meneladani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan
dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa
pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya
tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.
2.
Meneladani Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila
kamu pipercaya melakukan sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa
pun selalu dikerjaan dengan baik dan benar.
3.
Meneladani Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan
merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata.
ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini
dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut
ilmu.
4.
Meneladani Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar
kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig.
Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain
biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu
perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika
berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan
batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah
swt.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui
oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah
berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus
oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara
manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu
yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat
bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di
dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam,
memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman
kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap
harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
2.
SARAN
Diskusi
mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana sehingga ada
beberapa hal yang disarankan, antara lain :
1.
Masyarakat harus mengetahui
dan memahami mengenai pengertian iman kepada Rasul Allah secara dalam.
2.
Pemerintah harus lebih
menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di dalam kalangan pelajar
agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta terarah nantinya.
3.
Masyarakat Harus mampu
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh
perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah.
4.
Kepada siswa dan siswi
diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman kepada Rasul-rasul allah
secara intensif dan lebih luas.
5.
Diharapkan ada peneliti yang
mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar